Kelayakan Investasi

KELAYAKAN INVESTASI

Assalamualaikum wr. wb, haiii ges ketemu lagi di artikel minggu ini yang akan bertemakan tentang kelayakan bisnis, mantapp bukan ??? sebelum memulai pembahasan jangan lupa cuci tangan yaa karena di tengah pandemi ini kita harus tetap menjaga kebersihan yah.

Kita mulai dengan pembahasan apa itu analisa kelayakan bisnis? Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang isinya adalh mempelajari seluk beluk atau mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau aktivitas bisnis atau usaha yang sedang atau akan dijalankan untuk menentukan apakah layak atau tidak bisnis dijalankan dari berbagai aspek yang mendukung dalam bisnis. Jadi bisa di simpulkan adalah suatu metode yang dimana digunakan untuk melihat secara garis besar suatu bisnis layak atau tidak dijalankan.

Lalu ada istilah Payback Period yaitu sebuah metode yang dimana di gunakan untuk mengetahui kapan waktu kembalinya dana yang digunakan untuk berinvestasi atau bahasa sederhananya nya kapan kita bisa “balik modal”, yag di hitung menggunakan periode waktu yang di buthkan ketuka jumlah arus kas yang masuk sama dengan arus kas yag keluar.

Setelah itu ada istilah Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) merupakan salah satu metode yang dumana digunakan untuk sarana mengevaluasi kelayakan investasi, dimana metode ini menekankan kepada benerfit dan biaya atau cost yang di keluarkan pada investasi, bisa berupa usaha atau proyek. B/C Ratio secara matematis merupakan perbandingan antara nilai ekuivalen semua benefit terhadap nilai ekuivalien semua biaya.

Lalu kita akan membahas Net Present Value (NPV) merupakan sebuah metode yang dimana menghitung selisih antara nilai sekarang dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan uang kas bersih dimasa mendatang. Untuk menghitungnya di perlukan data data mengenai biaya operasional dan pemeliharaan, biaya investasi dan prakiraan keuntungan dari investasi yang sedang di rencanakan.

Dan kita akan membahas tentang Internal Rate of Return (IRR) merupakan sebuah metode analisa dengan menghitung tingkat suku bunga yang menyamakan nilai sekatang dengan nilai yang akan datang, metode ini sering digunakan karena mudah dalam penggunaannya.

Setelah banyak membahas berbagai metode diatas sekrang adalah Contoh dari kaskus yang menggunakan perhitungan dengan metode NPV atau Net Present Value:

“Manajemen Perusahaan JakaTingkir Foundation ingin membeli mesin cetak untuk meningkatkan jumlah produksi produknya. Harga mesin produksi yang baru tersebut adalah Rp150 juta dengan suku bunga pinjaman sebesar 12 persen per tahun. Arus kas yang masuk diestimasikan sekitar Rp50 juta per tahun selama lima tahun.”

Rumus nya adalah: 
 
(C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + … + (Ct/(1+r)t) – C0

KETERANGAN :

NPV = Net Present Value (dalam Rupiah)
Ct = Arus Kas per Tahun pada Periode t
C0 = Nilai Investasi awal pada tahun ke 0 (dalam Rupiah)
r = Suku Bunga atau discount Rate (dalam %)

NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + (C3/(1+r)4) + (Ct/(1+r)t) – C0
NPV = ((50/1+0,12) + (50/1+0,12)2 + (50/1+0,12)3 + (50/1+0,12)4 + (50/1+0,12)5) – 150
NPV = (44,64 + 39,86 + 35,59 + 31,78 + 28,37) – 150
NPV = 180,24 – 150
NPV = 30,24
Jadi nilai NPV adalah Rp30,24 juta.



Share This Article Facebook +Google Twitter Digg Reddit